Entri Populer

Selasa, 01 Maret 2011

Membuat Kompos dengan Komposter Belimbing


Membuat Kompos dengan Komposter Belimbing

BANYAK cara yang dapat digunakan untuk membuat kompos (pukuk organik),
termasuk bahan baku dan media pengolah atau komposternya. Yang paling
akrab di telinga kita adalah menggunakan sampah sebagai bahan bakunya.
Komposter juga bermacam-macam, antara lain komposter belimbing, yang
diperkenalkan Teti Suryati dalam bukunya ’’Bijak dan Cerdas Mengolah
Sampah’’.

Komposter belimbing terbuat dari tabung plastik (bekas kaleng cat), yang
dilengkapi pengaduk dan dua susun baling-baling segiempat. Karena
konstruksinya menyerupai buah belimbing, maka peranti ini dikenal
sebagai komposter belimbing.

Pengaduk dan baling-baling itu berfungsi memudahkan proses pencampuran
bahan kompos. Komposter ini dilengkapi pula dengan rak penyangga besi,
berbentuk segiempat, yang bersifat knock-down pada komposter, sehingga
memudahkan saat dipindahkan ke lokasi lain.

Kapasitas komposter sekitar 20 kg, yang mampu menghasilkan 10 kg kompos.
Komposter efektif untuk jenis sampah dapur (limbah sayuran), karena
lebih ringan, sehingga mudah diaduk selama proses pengomposan berlangsung.
Membuat Komposter
Carilah bekas kaleng cat berukuran besar (diameter 30 cm). Kaleng inilah
yang akan dijadikan bahan utama pembuatan komposter belimbing.
Sebelumnya, siapkan pula besi lonjoran, cat, kuas cat, bor besi, dan las
besi.

Bahan-bahan ini mudah dijumpai di sekitar rumah. Kalau pun ada yang
harus dibeli, diperkirakan total biaya pembuatannya sekitar Rp 100.000,
termasuk upah untuk tukang las.

Mula-mula, besi dipotong sesuai dengan diameter kaleng cat, ditambah 27
cm untuk pegangan. Kaleng cat dilubangi pada di sisi kiri dan kanan,
tepat di bagian tengah. Kemudian, pada lubang dipasangi besi slot
pengaduk. Masukkan potongan besi ke dalam lubang yang sudah dibuat.

Lempengan besi ditempelkan satu persatu ke potongan besi, tepat di
bagian tengah dengan cara dilas. Ketika mengelas pengaduk, kaleng harus
dilapisi kain agar tidak terpercik api yang bisa menimbulkan kebocoran.
Ujung besi dibengkokkan, agar memudahkan kita saat memegangnya.

Sekarang buatlah kaki dari empat potong besi, masing-masing sepanjang 15
cm. Tempelkan ke besi segiempat, dengan mengelas keempat sudutnya. Buat
penyangga berbentuk segitiga dengan sisi 20 cm, lalu ditempelkan di sisi
kanan-kiri besi segiempat (dengan cara dilas).

Setelah itu, buatlah besi melingkar mengelilingi kaleng, lalu
ditempelkan ke penyangga segitiga (dilas). Lubangi dasar kaleng untuk
keperluan pengaturan kadar air dan sirkulasi udara. Kini kaleng dan
kaki-kakinya dicat, dengan warna sesuai selera.
Membuat Kompos
Bahan baku pembuatan kompos terdiri atas sampah sayuran mentah (10-15
kg), kompos pabrikan (bisa dibeli di gerai tanaman hias), serbuk gergaji
(5-10 kg), EM4 (2 sendok makan), gula merah (5-10 kg), dedak (satu
genggam), dan air sumur (0,5 liter). Gula merah bisa diganti dengan
molasse (250 gram). Sedangkan alat yang digunakan hanya gunting/pisau
dan sprayer ukuran 500 ml (0,5 liter).

Proses pembuatannya sangat mudah. Masukkan kompos pabrikan ke dalam
komposter setebal 5 cm, atau mendekati sisi terbawah pengaduk saat
diputar. Sayuran mentah / limbah sayuran dicacah sepanjang 2-4 cm, lalu
dimasukkan ke komposter bersama serbuk gergaji dan dedak.

Larutkan gula merah dalam air, kemudian tambahkan EM4. Larutan didiamkan
selama satu jam. Setelah itu, larutan dimasukkan ke dalam sprayer. Aduk
bahan kompos, kemudian semprotkan larutan gula dan EM4 yang berfungsi
sebagai bioaktivator. Masukkan sampah sayuran setiap hari hingga penuh,
diikuti penambahan serbuk gergaji (tanpa penambahan EM4). Aduk setiap
dua hari sekali.

Selain cara tersebut, bahan kompos bisa dicampur dulu di luar komposter.
Masukkan kompos pabrikan ke komposter hingga setebal 5 cm, atau
mendekati sisi terbawah pengaduk saat diputar. Campur sampah sayuran
yang telah dicacah dengan serbuk atau serutan gergaji dan dedak. Semprot
bahan dengan gula dan EM4 yang telah dilarutkan dalam air. Kini masukkan
bahan kompos ke dalam komposter, lalu tutup rapat.

Jika sedikit berbau, sesekali semprotlah bahan dengan larutan EM4 yang
sudah dicampur dengan gula dan air. Kompos bisa dipanen pada hari ke-7
hingga hari ke-14. Sebelum digunakan atau dijual, kompos harus
diangin-anginkan selama sehati di tempat teduh sebelum digunakan. Mudah
bukan? (Sriyati-32)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar