Entri Populer

Senin, 28 Februari 2011

malaikat ku

Ata menatap langit senja untuk kesekian kalinya.Entah kenapa hatinya selalu sedih dan juga tersenyumMelihat matahari dengan perlahan menutup dirinya.Tak terasa air matanya untuk kesekian kalinya turun ke pipinya yang putih.Hari ini dia seperti biasa pulang sekolah,dan seperti biasa juga ayah dan Ibunya bertengkar,tapi kali ini berbeda,ayah dan bunya memutuskan  untuk bercerai.Bagaimana akan hidupnya nanti?Bagaimana nasib adiknya yang masih kecil nanti? “menangis lagi huh?” dengan berat hati Ata menolehkan kepalanya ke arah sampingnya.‘Lagi lagi dia..’ keluhnya dalam hati.“kesini lagi huh?” Tanya balik Ata tanpa menjawab pertanyaan cewek tersebut.“ini public place,terserah ku” jawab gadis manis itu dengan tersenyum di wajahnya.“oh oke..” Ata kembali diam dan menatap langit lagi. “kau kenapa?kita sudah bertemu sebanyak lima kali,kau mungkin bisa mempercayaiku untuk menceritakan kehidupanmu”Ata hanya tertawa renyah.“bahkan aku saja belum mengenal namamu..”“oh jadi kau akan bercerita jika mengetahui namaku?Aku Angelica,tapi aku lebih suka di panggil Angel” kata cewek yang mengklaim dirinya bernama 'Angel'“Renata” jawab Ata singkat“oke ceritakan masalahmu,mungkin aku bisa membantu” kata Angel riangAta menggigit bibir bawahnya,berfikir apakah akan ada resikonya jika bercerita dengan Angel?“ayah dan ibuku ku akan bercerai” kata Ata sangat pelan sehingga seperti berbisik.“kenapa kau tidak membaritahu Ibu mu akan resikonya kalau dia bercerai?”“aku terlalu takut,ayah akan marah ketika aku berbicara saat mereka bertengkar”Angel hanya tersenyum kemudian menyentuh pundak Ata perlahan.“ketika kedua orang tua bertengkar,mereka akan membutuhkan saran sang anak,ketika mereka bercerai,mereka akan meminta pendapat sang anak,karena pada dasarnya sang anak akan terlibat dan akan di rugikan ketika mereka bercerai”.Ata kemudian kembali mengeluarkan bulir bulir air matanya.Angel hanya menyeka air mata Ata dengan telunjuknya dan bangkit dari duduknya. “tunggu,apa kau mau pergi?”Angel hanya tersenyum dan mengangguk“di mana rumahmu?”“kau tahu rumah temanmu Trisha?rumahku di sebelah rumahnya”Angel kemudian berjalan ke arah pepohonan dan pergi seperti menghilang di telan angin.Taman itu menjadi hening kembali. Ata memasuki kelas yang hanya baru beberapa orang anak.“hei Trisha” Ata menegur Trisha yang asik mengerjakan pr nya.“hei,kau kenapa?kurang tidur?matamu bengkak”“heeh..seperti biasa,orang tuaku kembali bertengkar” Ata hanya berkata seperti itu dia tidak akan berkata bahwa Ibu dan ayah nya akan bercerai.Terlalu sulit. “oh aku turut sedih,kau yang sabar ya?” Trisha mengelus pundak Ata dengan pelan,membuat hati Ata sedikit tenang“pagi!” sapa seseorang di depan pintu dan masuk dengan langkah berirama.“pagi” sapa Trisha dan Ata bersamaan.“kau kenapa?” Kanya menunjuk mata Ata.Ata hanya tersenyum simpul.“kau tahu lah,orang tuaku seperti biasa”Dan Kanya hanya menganggukan kepalanya“ah Trisha,kau kenal dengan orang di sebelah rumahmu?” Ata kembali mengingat Angel.“ne,,umm seingatku sih orang nya sudah pindah dari lama,karena anak nya meninggal”Jawab Trisha yang membuat Ata menelan ludahnya.“yakin?” Trisha hanya mengangguk dan melanjutkan pr nya.“lalu yang kutemui siapa?”“hah?” Kanya yang mendengar segera memasang kupingnya untuk mendengar."kemarin aku,,ah tidak bukan hanya kemarin,sejak lima hari yang lalu aku bertemu dengan perempuan yang selalu mengajakku mengobrol,dan dia bilang kalau rumahnya di sebelah rumah Trisha"Kata Ata panjang lebar. Kanya hanya mengangguk tanda mengerti"kalau begitu kita ke sana saja nanti" usul Kanya. Mereka berjalan dalam diam.Ketika mereka sampai di sana,seperti kata Trisha,tidak ada siapa siapa di rumah itu.hanya keheningan yang terdengar."Terus siapa dong yang aku temui?" Ata mulai merasakan keringat dingin muncul di sela sela pori pori kulitnya.Dia melihat kesamping kiri rumah Trisha,warung,samping kanannya ya rumah kosong itu.Masa yang dia temuin setan?!"ayo ah pulang,paling kamu ketemu sama arwahnya anak itu kali" cetus Kanya menarik tangan Ata yang masih melamun. Ata menyentuh kenop pintu dengan tangan yang berkeringat.Seperti saran Angel,dia juga harus ikut bersuara soal perceraian kedua orang tuanya.Dia memutar kenop dengan perlahan,suara ribut sudah terdengar samar-samar dari luar tempat Ata berdiri."Assalamualaikum". Ata duduk kembali di taman sepi itu.Andai kan dia nanti bertemu Angel atau arwahnya juga boleh,dia menanti dengan perasaan lebih ringan  daripada kemarin saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai."hai,kau terlihat bersinar,kenapa?" kali ini Ata sudah hafal suara pelan itu dan menolehkan kepalanya dengan bersemangat."hai Angel!" seru Ata."biar kutebak,kau mengikuti saranku?" Ata mengangguk."dan orang tuamu tidak jadi bercerai?" Kali ini Ata sangat bersemangat mengatakan "ya!" Angel tersenyum."em..maaf apa kau.." Ata akan menanyakan soal Angel dan statusnya yang masih hidup atau tidak."ya aku tahu,dan hari ini adalah hari terakhir aku di dunia ini,maaf ya Renata membohongi dirimu" Ata menggelengkan kepalanya dengan cepat."tidak!Kau tidak salah..Lagipula aku senang bisa melihat arwah hehe" Ata tertawa pelan.Angel hanya tersenyum dan menyentuh wajah Ata perlahan."selalu tersenyum ya,seberat apapun itu,berjanji ya padaku" Angel kemudian bangkit dari tempat peraduannya dan berjalan pelan. "semoga kau tenang Angel" Ata berteriak ke arah Angel yang sudah menghilang dan menyatu dengan udara dan angin yang berhembus pelan menerpa wajah Ata pelan. "selalu ingat padaku 'Malaikat' ku." "Ata!" Teriak seseorang yang membuat Ata terkejut. "hei" sapa Ata pelan. "Ayo kita main" ajak Trisha. Ata menggenggam tangan Trisha ." Ayo"kata Ata semangat dan berjanji dalam hatinya.Kalian tahu apa?Tidak akan pernah menyerah dalam hidup ini.Seberat apapun itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar