Entri Populer

Jumat, 01 April 2011

belajar dari seekor kepiting

Anda tahu bagaimana caranya menangkap seekor kepiting?
Cukup gunakan sebatang bambu, tali, dan batu.
Buat alat pancingnya dari bambu yang diikat tali, sedangkan batu diikatkan pada ujung tali satunya.

Setelah itu, ganggulah kepiting yang Anda incar dengan mengayunkan dan menyentakkan batu itu dekat si kepiting.
Ketika Anda berhasil membuat si kepiting merasa terganggu dan marah, maka saat itu hewan itu akan mencapit batu kuat-kuat.
Setelah itu, Anda tinggal mengangkat batang bambu dan mencemplungkan kepiting itu ke dalam panci untuk direbus hidup-hidup.
Jadilah kepiting rebus yang siap santap.
Ini bukan bahasan tentang cara memancing atau bagaimana cara mengolah kepiting, namun dari peristiwa ini kita diingatkan kembali tentang bahaya kemarahan yang tak terkendali.
Saat berada dalam kelelahan, kita, begitu mudah marah dan tersinggung dengan apa yang terjadi di sekeliling kita.
Ibu marah pada suami dan anak-anak karena kelelahan bekerja di rumah, istri marah pada suami karena ada masalah di kantor, anak marah pada orang tua karena berselisih dengan teman, atau banyak kemarahan-kemarahan yang sering terjadi dalam hidup kita.
Coba renungkan, dalam sehari ini, berapa kali Anda menunjukkan sikap marah, tidak suka, sensitif terhadap sesama?
Marah memiliki efek yang berbahaya.
Karena marah, seseorang bisa kehilangan teman baik.
Karena marah, seseorang bisa menghadapi masalah baru.
Karena marah, seseorang bisa kehilangan jabatan dan pekerjaannya.
Yang lebih menyedihkan, karena marah, seseorang dapat kehilangan keluarganya.
Jika kita melihat betapa mengerikannya dampak kemarahan itu, maka ada baiknya kita belajar untuk mengungkapkan ekspresi marah itu dengan benar.
Memang tidak mudah, namun kita semua harus belajar dan kita pasti bisa mengontrol kemarahan itu kalau kita mau.
Entah batu kecil atau batu besar yang mengganggu Anda, belajarlah untuk tetap berkepala dingin dalam menghadapi segala situasi.
Anda bisa mencoba menahan geram dengan melakukan beberapa trik berikut, seperti menarik nafas panjang, mencuci muka, menghitung, maupun pergi menyendiri atau menyingkir dari lokasi kemarahan.
Marah itu timbul karena adanya rasa tidak terima terhadap suatu hal yang terjadi.
Marah hanya akan menarik orang-orang terdekat menjauhi Anda.
Marah hanya akan membuat buah hati Anda takut mendekati Anda.
Marah hanya membesarkan emosi dan menutup jalan komunikasi yang sehat.
Oleh sebab itu, tinggalkanlah panas hati atau kemarahan itu, karena hal tersebut hanya membawa kerugian bagi Anda.
Bukankah lebih baik jika kita menyampaikan keberatan kita akan suatu hal dengan cara yang lebih baik dari pada dengan nada marah?
Jadi, jika Anda mulai merasa marah, berdiam dirilah, menyendirilah, sampai Anda dapat berpikir jernih kembali.
Bicarakan keberatan-keberatan Anda dengan cara yang bijak.
Orang yang bersabar adalah orang yang mudah menerima kenyataan yang ada dan tidak memaksakan kehendaknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar